Rabu, 14 Maret 2012

BIMBINGAN BELAJAR


BIMBINGAN BELAJAR
oleh ; mohamad nur ikhwan
I.              PENDAHULUAN
Proses belajar-mengajar bukanlah sekedar proses transfer of  knowledge dan received of knowledge tanpa memeperhatikan perkembangan anak didik dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Kegiatan saling membantu dari guru dan atau siswa dinilai akan memudahkan siswa untuk berinovasi dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Suatu bimbingan dari orang dewasa dinilai sangat penting bagi peserta didik. Kegiatan membimbing dapat membantu mengarahkan terbimbing (klient/siswa)  ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan bersama-sama. Sehingga siswa/klien dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Dengan demikian, dalam kegiatan bimbingan dibutuhkan kerja sama yang demokratis antara pembimbing dengan peserta didik. Hal ini harus mempertimbangkan beberapa hal diantaranya yakni teknik bimbingan. Karena  teknik yang dilakukan dengan tepat dapat membentuk pribadi siswa yang lebih peka terhadap kemandirian.

II.           RUMUSAN MASALAH
1.    Apa Pengertian Bimbingan Belajar ?
2.    Apa Tujuan Bimbingan Belajar ?
3.    Apa Fungsi Bimbingan Belajar ?
4.    Bagaimana Teknik Bimbingan Belajar ?


III.        PEMBAHASAN
A.    Pengertian Bimbingan Belajar
Secara etimologis, kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata “guidance”, yang berarti menunjukkan, membimbing, menuntun, ataupun membantu. Kata bimbingan pertama kali dikemukakan dalam Year’s Book of Education pada tahun 1955, dengan penjelasan sebagai berikut: Bimbingan adalah suatu proses yang membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuannya agar dapat memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.
Sedangkan menurut Stoops dan Walquist, bimbingan belajar adalah proses yang terus-menerus dalam membantu perkembangan individu untuk mencapai kemampuannya secara maksimal dalam mengarahkan manfaat yang sebesar-besarnya baik pada dirinya maupun orang lain.[1] Menurut A. J. Jones, bimbingan belajar merupakan suatu proses pemberian bantuan seseorang pada orang lain dalam menentukan pilihan dan pemecahan masalah dalam kehidupannya.[2]
Dari beberapa definisi yang dikemukakan dapat disimpulkan mengenai pengertian bimbingan sebagai berikut :
1.      Bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada individu yang membutuhkannya, pembimbing hanya bertugas untuk mendampingi individu serta memberikan saran dan jalan alternatif sedangkan keputusan berada diserahkan kepada individu tersebut.
2.      Bimbingan diberikan kepada individu dengan maksud agar dapat memahami dirinya dan membantu memecahkan masalah sehingga dapat memaksimalkan kemampuannya untuk memperoleh kebahagiaan dan bermanfaat bagi lingkungannya.

B.     Tujuan Bimbingan Belajar
Layanan bimbingan dimaksudkan untuk membantu peserta didik dalam membantu mengembangkan potensinya, oleh karena itu peserta didik diharapkan untuk memahami dirinya sendiri, harapan dan cita-citanya ke depan. Jadi sebenarnya bimbingan belajar tidak hanya dikhususkan bagi peserta didik yang bermasalah.
Pada dasarnya bimbingan belajar memiliki 2 tujuan yaitu umum dan khusus. Adapun tujuan umum meliputi:
1.    Peserta  didik mampu memahami dan menyesuaikan  dirinya dengan lingkungan, ke arah  perkembangan yang  lebih baik.
2.    Peserta didik memiliki kemampuan dalam memilih dan menentukan arah perkembangan dirinya, mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya dan bagi lingkungannya. 
3.    Memiliki produktivitas dan kesejahteraan hidup.[3]
Sedangkan tujuan khusus dari bimbingan belajar meliputi :
1.    Perkembangan aspek pribadi-sosial, yang akan membantu siswa agar memiliki kesadaran diri, mengembangkan sikap positif, membuat pilihan secara sehat, mampu menghargai orang lain, memiliki rasa tanggung jawab, mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi dan dapat menyelesaikan konflik.
2.    Perkembangan belajar, yang akan membantu siswa, agar dapat melaksanakan keterampilan atau teknik belajar secara efektif, dapat menetapkan tujuan dan perencanaan dalam pendidikan, mampu belajar secara efektif, memiliki keterampilan dan kemampuan dalam menghadapi evaluasi.[4]

C.     Fungsi Bimbingan Belajar
Fungsi bimbingan belajar adalah sebagai berikut:
1.    Fungsi pemahaman, membantu peserta didik agar memiliki pemahaman sesuai potensi dirinya dan lingkungannya.
2.    Fungsi preventif, berkaitan dengan upaya untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya.
3.    Fungsi penyembuhan, memberikan bantuan kepada peserta didik yang telah mengalami masalah baik menyangkut aspek pribadi, sosial, maupun belajar.
4.    Fungsi pengembangan, untuk menciptakan ruang belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan peserta didik.
5.    Fungsi penyesuaian, membantu peserta didik menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat secara kontekstual, dinamis, dan konstruktif.
6.    Fungsi penyaluran, membantu peserta didik memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan sesuai dengan bakat dan keahlian.
7.    Fungsi perbaikan, membantu peserta didik sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan, dan bertindak (berkehendak).
8.    Fungsi pemeliharaan, membantu peserta didik supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya.[5]

D.    Teknik Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar hendaknya menggunakan teknik yang bevariasi karena perbedaan individual siswa. Perbedaan jenis dan kerumitan masalah yang dihadapi siswa, perbedaan individual guru serta kondisi sesaat, maka dalam memberikan bimbingan belajar pembimbing hendaknya menggunakan teknik yang berbeda-beda. Teknik dari bimbingan belajar dibedakan menjadi bimbingan kelompok dan bimbingan individu.

Layanan bimbingan kelompok, diselenggarakan bila :
1.    Terdapat sejumlah individu yang mempunyai permasalahan yang sama.
2.    Terdapat masalah yang dialami oleh individu, namun perlu adanya hubungan dengan orang lain.
Layanan bimbingan ini dapat dilakukan dengan cara:(1) Formal, seperti : diskusi, ceramah, remedial teaching, sosiodrama, dan sebagainya. (2)Informal, seperti: rekreasi, karyawisata, student self government, pesta olah raga, pentas seni, dan sebagainya.
Sedangkan layanan bimbingan individual digunakan jika permasalahan yang dihadapi individu itu lebih bersifat pribadi dan memerlukan beberapa proses yang mana dapat dilakukan oleh guru atau ahli psikolog. Mungkin juga orangtua yang bersangkutan yang akan melakukannya.

E.            KESIMPULAN
Secara etimologis, kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata “guidance”, yang berarti menunjukkan, membimbing, dan menuntun. proses bantuan yang diberikan kepada individu yang membutuhkannya agar dapat memahami dirinya dan membantu memecahkan masalah sehingga dapat memaksimalkan kemampuannya untuk memperoleh kebahagiaan dan bermanfaat bagi lingkungan.
Layanan bimbingan dimaksudkan untuk membantu peserta didik dalam membantu potensinya. Bimbingan belajar memiliki 2 tujuan yaitu umum dan khusus. Adapun tujuan umum meliputi: 1. Peserta  didik mampu memahami dan menyesuaikan  dirinya dengan lingkungan, ke arah  perkembangan yang  lebih baik. 2. Peserta didik memiliki kemampuan dalam memilih dan menentukan arah perkembangan dirinya. Sedangkan tujuan khusus meliputi : Perkembangan aspek pribadi-sosial dan perkembangan aspek belajar.
Fungsi bimbingan belajar diantaranya adalah sebagai berikut:
·                 Fungsi pemahaman.
·                 Fungsi preventif.
·                 Fungsi penyembuhan.
·                 Fungsi pengembangan.
·                  Fungsi penyesuaian
·                 Fungsi penyaluran
·                 Fungsi perbaikan
·                 Fungsi pemeliharaan
Teknik dari bimbingan belajar dibedakan menjadi bimbingan kelompok dan bimbingan individu. Layanan bimbingan ini dapat dilakukan dengan cara: Formal dan Informal.

F.            PENUTUP
Demikianlah makalah ini kami susun, apabila terdapat kesalahan baik penulisan maupun penyampaian, maka kritik dan saran yang membangun kami harapkan dari pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya. Amin...

























DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Jamal Ma’mur. Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jogjakarta: Diva Press. 2010
Danim, Sudarwan. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: IKAPI. 2010
Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2009


       [1] Jamal Ma’mur Asmani, Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jogjakarta: Diva Press, 2010), hlm.31-32
       [3] Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 237
       [4]  Jamal Ma’mur Asmani, Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jogjakarta: Diva Press, 2010), hlm.52
[5] Sudarwan Danim, Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: IKAPI, 2010), hlm.148-149

0 komentar:

Posting Komentar