MAKALAH
TIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
oleh: mohamad nur ikhwan
1.
LATAR
BELAKANG
Transformasi dunia karena revolusi tekhnologi telekomunikasi dan
komputer menjadi agenda utama perubahan dunia saat ini. Dunia tidak lagi dapat
dipandang sebagai benua – benua terpisah atau kumpulan negara yang terpisah,
meelainkan dunia menjadi saraf global telekomunikasi dan komputer telah
mengantarkan masyarakat memasuki era globalisasi.
Pendidikan sebagai bagian penting kehidupan masyarakat di era
global harus dapat memberi dan memfasilitasi bagi tumbuh kembangnya ketrampilan
intelektual, sosial, dan personal. Pendidikan harus menumbuhkan berbagai kompetensi peserta didik.
Ketrampilan intelektual, sosial dan personal dibangun tidak hanya dengan
landasan rasio dan logika saja, tetapi juga inspirasi, kreatif, emosi dan
spiritual.sekolah sebagai institusi pendidikan dan miniatur masyarakat perlu
mengembangkan pembelajaran yang sesuai di era global ini.
Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, perlu
dilakukan usaha atau tindakan penilaian/evaluasi.evaluasi adalah kegiatan yang
terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan
membandingan hasilnya dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Nana
sudjana (1998) menjelaskan bahwa evaluasi pada dasarnya memberikan pertimbangan
atau harga atau nilai berdasarkan kriteria tertentu. Tujuan tersebut dinyatakan
dalam rumusan tingkah laku yang diharapkan dimiliki peserta didik setelah
menyesaikan pengalaman belajarnya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam proses belajar mengajar siswa,
bahkan guru mengalami kejenuhan. Oleh karena itu, perlu sebuah variasi agar
proses belajar mengajar tidak menjenuhkan. Diantaranya dengan pemanfaatan
teknologi infirmasi dan komunikasi.
"Tahun ini kita sudah memberikan akses ke lebih dari sepuluh
ribu sekolah terutama SMA dan SMK, bahkan SD dan SMP pun sudah mulai online.
Semua perguruan tinggi negeri sekarang sudah online dengan Jejaring Pendidikan
Nasional (Jardiknas) dan lebih 100 perguruan tinggi swasta sudah online,"
kata Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo usai membuka Simposium
Internasional Open, Distance, and E-Learning 2007 di Discovery Kartika Plaza,
Kuta, Denpasar, Bali, Rabu (14/11).
Lebih lanjut Bambang mengatakan, program TIK tidak hanya dibatasi
pada pendidikan formal, bahkan sekarang pun pada pendidikan nonformal sudah
terdapat program TIK. Saat ini, kata dia, telah diselenggarakan program kursus
komputer yang pada akhir program memberikan sertifikasi bertaraf internasional.
"Sertifikasi itu namanya International Computer Driving License (ICDL).
Ini mulai dikembangkan pada pendidikan nonformal," ujarnya.
2.
PEMBAHASAN
A.
PENDIDIKAN
1.
Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah
proses untuk mendidik manusia menjadi berbudaya, seperti mengemban
budaya persatuan dan kesatuan, kewirausahaan,kreativitas, kejujuran,
kedisiplinan, etos kerja, dan semacamnya yang ditampakkan dalam bentuk
ketrampilan dan kecerdasan dengan penuh tanggung jawab sehingga memenuhi
persyaratan logika, estetika, dan etika. (syaiful,2006:221)
2.
Sarana dan Prasarana
Hafidsz (1989) mengatakan ” sarana dan pendidikan
adalah peralatan dan perlengkepan yang secara langsung dipergunakan dan
menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung,
ruang kelas, meja kursi, serta alat – alat dan media pengajaran. Adapun yang
dimaksud prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan dan pengajaran, sepert halaman, kebun,
taman, sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung
untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi,
halaman sekolah sebagai sekaligus lapangan olahraga, komponen tersebut
merupakan sarana pendidikan”.
3.
Kegiatan Belajar Mengajar
KBM memuat gagasan – gagasan pokok pembelajaran untuk
mencapai kompetensi yang ditetapkan, serta gagasan – gagasan pedagogis dan
andragogis yang mengelola pembelajaran agar tidak mekanistik. Komponen ini
menyebutkan bahwa belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna
da pemahaman. Dengan demikian, dalam praktiknya, guru perlu memberikan dorongan
kepada siswa untuk menggunakan otoritasnya dalam membangun gagasan. Tanggung jawab
belajar ada pada diri siswa sendiri, sedangkan guru bertanggung jawab
menciptakan situasi yang menyenangkan, yang bisa mendorong prakarsa, motivasi,
dan tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat.(Depdiknas,2007:25)
4.
Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran Kontekstual adalah pengetahuan dan
ketrampilan siswa mengkontruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan baru ketika
ia belajar.(Nurhadi,2002:127)
John A. Zahorik dalam Contructivist Teaching (1995:
14-22) mencatat lima elemen yang harus diperhatikan dalam praktik pembelajaran
kontekstual.Lima elemen yang dimaksud sebagai berikut.
1)
pengaktifan pengetahuan yang sudah
ada (activating knowledge)
2)
Pemeroleh pengetahuan baru (acquiring
knowledge) dengan cara mempelajari secara keseluruan dulu, kemudian
memerhatiakn detailnya.
3)
pemahaman pengetahuan (understanding
knowledge), yaitu dengan cara menyusun (a) konsep sementara (hipotesis),
(b) melakukan sharing kepada orang laen agar mendapat tanggapan (validasi),
dan atas tanggapan itu (c) konsep tersebut direvesi dan dikembangkan.
4)
mempraktikkan pengetahuan dan
pengalaman tersebut (applying knowledge).
5)
melakukan refleksi (reflecting
knowledge) terhadap stragtegi pengembangan pengetahuan tersebut
B.
TIK
Teknologi informasi serta Komunikasi dewasa ini
berkembang cepat menurut deret ukur. Dari tahun ke bulan, dari bulan ke minggu,
dari minggu ke hari, dari hari ke jam, dan dari jam ke detik! Oleh karena
itulah para cendekia sepakat pada suatu argumen, bahwa: informasi memudahkan
kehidupan manusia tanpa harus kehilangankehumanisannya.
Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan yang sebenarnya juga merupakan kegiatan informasi, bahkan dengan pendidikanlah informasi ilmu pengetahuan dan teknologi dapat disebarluaskan kepada generasi penerus suatu bangsa.
Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan yang sebenarnya juga merupakan kegiatan informasi, bahkan dengan pendidikanlah informasi ilmu pengetahuan dan teknologi dapat disebarluaskan kepada generasi penerus suatu bangsa.
Pengaruh
dari Teknologi informasi dan komunikasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam
proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan
Teknologi informasi dan komunikasi ada lima pergeseran di dalam proses
pembelajaran yaitu:
1. Pergeseran
dari pelatihan ke penampilan,
2. Pergeseran
dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
3. Pergeseran
dari kertas ke “on line” atau saluran,
4. Pergeseran
fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
5. Pergeseran
dari waktu siklus ke waktu nyata.
Sebagai media pendidikan komunikasi dilakukan
dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet,
e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui
hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media
tersebut.
E-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu:
E-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu:
A. E-learning
merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan,
mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi,
B. Pengiriman
sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi
internet yang standar,
C. Memfokuskan
pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran
tradisional. (Rosenberg, 2001: 28)
3.
SIMPULAN
1.
TIK sebagai media pembelajaran dapat mempermudah para pendidik dan
pesrta dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
2.
E-learning
merupakan suatu metode pembelajaran
yang dilakukan dengan menggunakan teknologi komputer sehingga, tanpa harus ada
tatap muka antara pendidik dan peserta didik.
3.
Di I
ndonesia mulai menggunakan TIK sebagai media pembelajaran dari
pendidikan formal maupun non formal.
4.
Pendidikan
di era global memerlukan variasi pembelajaran yang sesuai dengan era sekarang
ini, yaitu dengan memanfaatkan TIK
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Depdiknas. 2007.Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah
Menyongsongnya. Jakarta: BP Dharma Bhakti.
Depdiknas. 2007.Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan
Konstekstual. Jakarta: BP Dharma Bhakti.
Faturohman, Pupuh.2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
Aditama
Sagala, Syaiful. 2006. MBSM. Jakarta: Nimas Multima
Syaodih, Nana. 2006. Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah
Menengah. Bandung : Reflika Aditama
0 komentar:
Posting Komentar