LAPORAN PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS AUDIO
oleh: mohamad nur ikhwan
mahasiswa tadris kimia iain walisongo semarang
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi
sebagai pembawa iformasi dari sumber (guru) menuju pemirsa (siswa). Sedangkan
metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah
informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.
Ada suatu pandangan, bahwa dengan digunakannya
berbagai jenis media hasil tekhnologi baru didalam kelas, akan berakibat proses
pembelajaran yang kurang manusiawi. Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam
proses pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. Tapi bukankah dengan adanya
berbagai media media pembelajaran justru siswa dapat mempunyai banyak pilihan
untuk digunakan yang sesuai dengan karakteristik pribadinya. Dengan kata lain,
siswa lebih dihargai harkat kemanusiaanya diberi kebebasan untuk menentukan
pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai kemampuannya. Dengan demikian
berarti penerapanteknologi bukan berarti dehumanisasi.
II.
Karakteristik Peserta Didik
Siswa yang akan digunakan sebagai sampel masalah
dalam pembelajaran, dan nantinya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan
pembuatan media pembelajaran adalah siswa dari MA Mambaul Ulum –Demak. Siswa
yang dipakai untuk observasi karakteristiknya ialah siswa kelas X, dikarenakan
dikelas inilah siswa-siswa baru saja mengenal kimia. Jadi akan banyak
permasalahan – permasalahan yang muncul berkaitan dengan materi, metode
pengajaran, fasilitas dan juga media pembelajarannya.
Dengan diadakannya observasi langsung ke siswa
diharapkan masalah – masalah yang ada dapat terdeteksi dan dapat dicarikan
solusi untuk peningkatan mutu pebelajaran. Observasi karakteristik ini meliputi
karakteristik siswa dalam proses belajar, media yang disukai, pelajaran yang
disukai, minat dan beberapa tentang pelajaran kimia, dimaksudkan agar dapat
terlihat apa yang dibutuhkan siswa dalam proses pembelajaran pelajaran kimia.
Karakteristik
siswa inilah yang menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan media yang akan
dibuat dan diharapkan akan ada perubahan baik dari segi kognitif maupun afektif
pada akhirnya.
III.
Kondisi Pembelajaran
Pendidikan
sebagai bagian penting kehidupan masyarakat di era global harus dapat memberi
dan memfasilitasi bagi tumbuh kembangnya ketrampilan intelektual, sosial, dan
personal. Pendidikan harus menumbuhkan
berbagai kompetensi peserta didik. Ketrampilan intelektual, sosial dan
personal dibangun tidak hanya dengan landasan rasio dan logika saja, tetapi
juga inspirasi, kreatif, emosi dan spiritual.sekolah sebagai institusi
pendidikan dan miniatur masyarakat perlu mengembangkan pembelajaran yang sesuai
di era global ini.
Untuk
dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, perlu dilakukan usaha
atau tindakan penilaian/evaluasi.evaluasi adalah kegiatan yang terencana untuk
mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan membandingan
hasilnya dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Nana sudjana (1998)
menjelaskan bahwa evaluasi pada dasarnya memberikan pertimbangan atau harga
atau nilai berdasarkan kriteria tertentu. Tujuan tersebut dinyatakan dalam
rumusan tingkah laku yang diharapkan dimiliki peserta didik setelah menyesaikan
pengalaman belajarnya.
Tidak
dapat dipungkiri bahwa dalam proses belajar mengajar siswa, bahkan guru
mengalami kejenuhan. Oleh karena itu, perlu sebuah variasi agar proses belajar
mengajar tidak menjenuhkan. Diantaranya dengan pemanfaatan teknologi infirmasi
dan komunikasi.
"Tahun
ini kita sudah memberikan akses ke lebih dari sepuluh ribu sekolah terutama SMA
dan SMK, bahkan SD dan SMP pun sudah mulai online. Semua perguruan tinggi
negeri sekarang sudah online dengan Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas)
dan lebih 100 perguruan tinggi swasta sudah online," kata Menteri
Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo usai membuka Simposium Internasional Open,
Distance, and E-Learning 2007 di Discovery Kartika Plaza, Kuta, Denpasar, Bali,
Rabu (14/11).
Pada MA Mambaul
Ulum – Demak proses pembelajaran pun telah menggunakan beberapa media seperti
PPT, Flash. Namun, pada sekolah ini belum tersedia jaringan internet, baik
dalam pembelajaran maupun fasilitas. Tapi bukan berarti tidak memanfaatkan
teknologi yang berkembang saat ini, beberapa guru terkadang memberikan tugas
berupa pencarian artikel yang ada di televisi, Koran, dan internet.
IV.
Fasilitas
Hafidsz (1989) mengatakan ” sarana dan pendidikan
adalah peralatan dan perlengkepan yang secara langsung dipergunakan dan
menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung,
ruang kelas, meja kursi, serta alat – alat dan media pengajaran. Adapun yang
dimaksud prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan dan pengajaran, sepert halaman, kebun,
taman, sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung
untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi,
halaman sekolah sebagai sekaligus lapangan olahraga, komponen tersebut
merupakan sarana pendidikan”
Pada MA Mambaul Ulum – Demak, fasilitas yang tersedia
cukup memadai seperti LCD, Speaker Kelas, dan LCD. Meskipun masih dalam jumlah
sedikit dan kurang lengkapnya fasilitas diharapkan guru mampu memanfaatkan
secara maksimal fasilitas – fasilitas yang telah tersedia.
BAB II
HASIL PENGAMATAN
I.
Dasar Teori
Banyak jenis ICT yang dapat dimanfaatkan sebagai
media pembelajaran. Ada yang berbasisi computer (baik yang bersifat offline maupun yang bersifat online), ada yang berbasis televise, ada
juga berbasis telepon dan ada beberapa yang berbasis audio ataupun radio. Jadi
radio merupakan salah satu jenis ICT yang dapat dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran.
Baik audio maupun radio dua-duanya merupakan media
pembelajaran yang berbasis suara atau bunyi. Audio berasal dari kata audiable, yang artinya suara yang dapat
didengarkan secara wajar oleh telinga manusia. Kemampuan mendengar manusia
berada pada daerah frekuensi antara 20 sampai 20.000 Hertz. Diluar itu manusia
tidak mampu lagi mendengarkannya. Ketika temannya menyanyi dan membaca puisi,
mereka bisa mendengarkannya dengan baik, karena frekuensi suara yang
dikeluarkan oleh kedua temannya tersebut masih berada pada daerah frekuensi 20
– 20.000 hertz.
Kaitannya audio sebagai media pembelajaran, maka
suara –suara ataupun bunyi direkam dengan alat perekam suara, kemudian
diperdengarkan kembali kepada peseerta didik dengan menggunakan alat pemutar.
Jika suara/bunyi tadi diperdengarkan ke peserta didik melalui stasiun pemancar
radio, maka disebut media sebagai Radio.
Kali ini media yang akan digunakan adalah media
audio. Ada beberapa jenis audio yang biasa dipakai, seperti CD atau DVD, MP3,
WAV. Media – media tersebut adalah media – media yang berbasis bunyi.
II.
Hasil Pengamatan dan Pengembangan Media
Hasil pengamatan yang dilakukan di MA Mambaul
Ulum – Demak adalah sebagai berikut:
a)
Hanya 42 % Siswa
yang lebih menyukai pelajaran Kimia
b)
Siswa lebih suka
belajar pada saat di kelas
c)
Siswa menganggap
pelajaran Kimia lebih sulit dari pada matematika dan bahasa inggris
d)
Siswa tertarik
kepada music
e)
Hanya 42 % Siswa
yang tertarik belajar dengan media yang disukai
f)
Siswa kesulitan
dalam menghafal tulisan namun 50% dapat menghafal lagu
dalam 5-10 menit
g)
Siswa lebih
mudah memahami materi pelajaran yang
bersifat hafalan (teori), namun tidak pada materi kimia.
h)
Siswa suka
dijelaskan oleh guru
i)
Siswa merasa
bosan jika hanya dijelaskan oleh guru.
j)
Rata-rata siswa
jarang belajar dirumah sebelum tidur.
Hasil dari
observasi itu tidak cukup, sehingga diperlukan wawancara dengan guru mata
pelajaran kimia, yang mengetahui secara jelas bagaimana cara belajar dan apa
saja masalah – masalah yang dihadapi siswa dalam mempelajari kimia. Berikut ini
hasilnya:
1.
Karakter Sekolah
Nama
Sekolah : MA Manbaul Ulum
Alamat : Tlogorejo, Krawen, Demak
Jumlah
Kelas : X ( 2 Kelas), XI ( 2
Kelas), XII ( 2 Kelas)
Jumlah
Guru : 23
Fasilitas
yang tersedia* :
a)
Lab. Kimia : ada
b)
Lab. Komputer : ada
c)
Speaker Kelas : ada
d)
LCD Kelas : ada
(ada 1)
e)
Internet : ada
f)
Lainnya :Aktif Kelas
Jumlah Guru Kimia : 1 (satu)
Masalah dalam
bidang kimia :
·
Minat siswa
terhadap materi kurang, (hanya beberapa % saja yang lulus KKM khususnya
laki-laki)
·
Materi yang
dianggap sulit ( Redoks, Ksp, Ph)
·
Media yang
digunakan hanya sebatas Power point dan Flash.
Berdasarkan
hasil diatas media pengembangan yang sangat relevan adalah media berbasis audio
yang berkaitan dengan music, seperti lagu – lagu yang berisi tentang materi
pelajaran kimia (khususnya materi Redoks, Ksp, Ph) karena pada materi inilah
para siswa mengalami kesulitan. Selain itu karena fasilitas yang ada pun
mendukung media ini, yaitu speaker kelas yang tersedia dikelas. Jadi tidak
perlu susah payah menyiapkan peralatan, sehingga lebih hemat. Media Audio pun
merupakan media yang mudah dalam penggunaanya, pendokumentasiannya, dan
penyampaiannya.
III.
Analisa Karakter Peserta Didik
Berdasarkan hasil diatas karakteristik peserta didik
di MA Mambaul Ulum – Demak dapat diketahui.
Rata-rata siswa tidak menyukai pelajaran kimia,
bahkan dari kelompok pria hanya sedikit saja yang lulus kkm. Itu dikarenakan
kurangnya penggunaan media yang harusnya digunakan dalam proses pembelajaran.
Contohnya music yang sesuai dengan karakter siswa yang hamper seluruhnya
menyukai music, bahkan mereka mampu menghafal agu hanya dalam 5-10 menit.
Para siswa sebenarnya suka dengan metode penjelasan
yang dilakukan oleh guru, namun karena tidak divariasi dengan penggunaan media
yang disukai sehingga terkadang siswa bosan. Kemudian karena rata-rata materi
kimia adalah hitungan sedangkan para siswa lebih mudah mempelajari materi
materi hafalan (teori) meskipun bukan materi hafalan kimia, tapi dengan
penggunaan media yang tepat diharapkan akan ada perubahan yang terjadi.
IV.
Kondisi Pembelajaran
Masalah dalam bidang
kimia :
·
Minat siswa
terhadap materi kurang, (hanya beberapa % saja yang lulus KKM khususnya
laki-laki)
·
Materi yang
dianggap sulit ( Redoks, Ksp, Ph)
·
Media yang digunakan
hanya sebatas Power point dan Flash.
Itulah
gambaran kondisi pembelajaran yang ada di MA Mambaul Ulum – Demak. Dari yang pertama siswa hamper seluruhnya
kurang berminat terhadap materi – materi kimia, sehingga hanya beberapa saja
yang lulus KKM.
Para
siswa merasa sulit ketika belajar kimia apalagi pada materi (Redoks, Ksp, Ph).
Karena pada materi – materi tersebut banyak terdapat hitungan – hitungan,
sedang para siswa lebih suka dengan maateri – materi hafalan. Media yang
digunakan pun sangat minim dan kurang memanfaatkan fasilitas yang ada seperti
laboratorium, internet, dan speaker yang ada dikelas. Penggunaan mediapun tidak
sesuai dengan karakteristik yang ada pada peserta didik.
V.
Fasilitas
Fasilitas yang ada pada MA Mambaul Ulum – Demak,
meliputi: Laboratorium kimia, computer, speaker kelas, LCD (meskipun hanya 1),
dan juga internet. Namun untuk sekolah tingkat atas sekiranya jumlah guru yang
hanya 1 kurang memadai dan mendukung proses pembelajaran.
VI.
Materi Yang Dianggap Sulit
Para
siswa merasa sulit ketika belajar kimia apalagi pada materi (Redoks, Ksp, Ph).
Karena pada materi – materi tersebut banyak terdapat hitungan – hitungan,
sedang para siswa lebih suka dengan maateri – materi hafalan.
VII.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran berbasis audio adalah :
·
Siswa dapat
tertarik dengan Kimia
·
Dengan
penggunaan media audio diharapakan.
1.
Siswa dapat
menghafal pengertian reaksi redoks
2.
Siswa dapat
membedakan jenis reaksi.
VIII.
Perilaku Yang
Diharapkan
Pada
penggunaan media berbasisi audio ini ada beberapa hal yang diharapkan dapat
tercapai, diantaranya:
1.
Kognitif : adanya peningkatan nilai.
2.
Afektif : adanya perubahan sikap lebih
aktif di kelas.
IX.
Pengembangan Media
1.
Prinsip
Penggunaan
Prinsip penggunaan media berbasi audio adalah
kemampuan fiksatif atau menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali. Kemudian
yang kedua adalah kemampuan daya serap manusia dimana pendengaran 11%,
Penglihatan 82%, jadi jika siswa telah mebaca dibuku tentang suatu materi
kemudian mendengarkan penjelasan guru dan ditambah dengan mendengarkan music
yang berupa lirik materi, maka siswa akan lebih kuat daya serapnya.
2.
Rincian Biaya
(terlampir)
3.
Indikator
Keberhasilan
Indicator keberhasilan dari media berbasis audio
adalah :
·
Siswa dapat
tertarik dengan Kimia
·
Dengan
penggunaan media audio diharapakan.
a.
Siswa dapat
menghafal pengertian reaksi redoks
b.
Siswa dapat
membedakan jenis reaksi
BAB III
PEMBAHASAN
Media Berbasis Audio Pada Mata Pelajaran Kimia
Materi Resoks
Kata media berasal dari
bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara
atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (heinich
et.al, 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al.,2001). Media merupakan salah satu
komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju
komunikan (criticos,1996). Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa
proses pembelajaran merupakan proses komunikasi.
Kata media berasal dari
bahasa latin yang adalah bentuk jamak dari medium batasan mengenai pengertian media sangat luas, namun kita membatasi pada
media pendidikan saja yakni media yang digunakan sebagai alat dan bahan
kegiatan pembelajaran.
Pertanyaan yang sering
muncul adalah mempertanyakan pentingnya media dalam sebuah konsep abstrak dan
konkrit dalam pembelajaran. Karena proses belajar mengajar hakekatnya adalah
komunikasi,penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan berupa
isi/ajaran yang dituangkan kedalam symbol symbol komunikasi baik verbal (kata –
kata atau tulisan) maupun non verbal, proses ini dinamakan econding. Penafsiran symbol – symbol komunikasi tersebut oleh siswa
dinamakan decoding.
Karakteristik dan
kemampuan masing – masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media
mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Sebagai contoh media kaset
audio, merupakan media auditif yang
mengajarkan topic –topic pembelajaran yang bersifat verbal seperti pengucapan
bahasa asing. Untuk pelajaran bahasa asing media ini tergolong tepat karena
bila secara langsung diberikan tanpa media sering terjadi ketidaktepatan yang
akurat dalam pengucapan pengulangan dan sebagainya, pembuatan media kaset ini
tergolong mudah, hanya membutuhkan alat perekam dan narasumber yang dapat
berbahasa asing, sementara itu pemanfaatannya menggunakan alat yang sama juga.
Dalam pelajaran kimia
pun bukan hal yang mustahil untuk menggunakan media audio ini. Dengan berbagai
hal yang telah dipersiapkan terlebih dahulu, mulai dari observasi yang
dilakukan untuk mengetahui apa saja kendala – kendala atau masalah yang
dihadapi dalam pembelajaran kimia. Seorang juga perlu mengetahui karakteristik
para siswanya. Sehingga media yang digunakan nantinya sesuai dengan
karakteristik siswanya.
Untuk melakukan
observasi guru harus menyiapkan beberapa angket yang berisi tentang apa saja
yang biasa dilakukan oleh siswa dalam pembelajaran, hal apa yang disukai dalam
pembelajaran, mata pelajaran yang disukai dan hobi. Hobi mungkin menjadi
senjata ampuh para guru untuk menjadi bahan pertimbangan yang penting, dengan
mengetahui hobi para siswanya, seorang guru dapat mengaplikasikan hobi tersebut
dengan sedikit perubahan pada isi materinya. Sebagai contoh jika dalam sebuah
kelas rata – rata siswanyamenyukai music, maka seorang guru dapat
mengaplikasikan materi pelajaran dengan music, seorang guru dapat membuat
sebuah lagu dengan menggunakan lirik materi yang ingin disampaikan. Sehingga
para siswa akan lebih tertarik dengan pelajaran tersebut.
Dalam pelajaran kimia
banyak sekali materi – materi dasar yang bersifat hafalan, contohkan saja SPU,
sudah banyak cara-cara menghafal SPU dengan dijadikan kalimat – kalimat yang
mudah dipahami, sehingga para siswa akan mudah dalam menghafal spu, jadi
indicator keberhasilan pembelajaran dapat tercapai, yaitu siswa dapat menghafal
spu.
Sebagai media
pembelajaran, ada bebrapa model atau pola pembelajaran dengan memanfaatkan
media audio. Ada 3 model utama yang perlu kita ketahui, model pertama terintegrasi dengan media cetak,
kedua terintegrasi dengan kegiatan
pembelajaran dikelas dan, model ketiga
dimanfaatkan secara berdiri sendiri sebagai media audio interaktif.
Model 1,2 dan 3
semuanya dapat diterapkan dalam pelajaran kimia. Pada kali ini model yang akan
dibuat adalah media yang terintegrasi dengan media cetak, disini yang dimaksud
dengan media cetak adalah buku panduan maupun LKS yang biasanya digunakan dalam
pembelajaran.
Pada MA Mambaul Ulum –
Demak pembelajaran menggunakan buku pegangan dan LKS, sehingga untuk membuat
media berbasis audio yang terintegarasi dengan media cetak harus berkaitan
dengan materi atau pesan yang ada dalam buku pegangan atau LKS. Pada kelas X2
MA Mambaul Ulum – Demak, para siswanya rata – rata merasa kesulitan
dalambelajar kimia, buktinya hanya beberapa persen saja yang lulus dari,
khususnya para siswa laki – laki, mereka hamper tidak ada yang lulus. Mereka
juga tidak menyukai pelajaran kimia, mungkin karena guru hanya mengajar dengan
menggunakan metode yang membosankan. Para siswa rata – rata merasa bosan ketika
hanya diajar guru didalam kelas dengan model ceramah. Tapi para siswanya
menyukai belajar dengan guru didalam kelas. Mereka lebih menyukai belajar
didalam kelas.
Dengan permasalahan
yang ada diatas, maka media yang tepat adalah media berbasis audio, dengan
memanfaatkan hobi para siswa yang sebelumnya telah diketahui yaitu music, maka
media yang dibuat adalah media berbasis audio dengan menggunakan lagu – lagu
yang telah popular dikalangan siswa. Contohnya lagu dari sebuah band nasional
yang telah popular, “aku bukan bang toyib” ciptaan Wali Band, dapat digunakan
dengan merubah liriknya menjadi lirik yang berkaitan dengan materi yang akan
disampaikan. Pada kali ini materi yang akan disampaikan adalah materi Redoks,
karena menurut guru mata pelajaran kimia, para siswa merasa kesulitan dalam materi
Redoks, dengan begitu lagu tersebut dapat diubah dengan lirik yang berkaitan
dengan materi redoks, materi itu diambil dari buku yang digunakan dalam
pembelajaran. Sehingga materi yang disampaikan lewat lagu tersebut tidak
melenceng dari buku yang digunakan.
Dalam pembuatan media
audio dapat menggunakan telepon seluler sebagai alat perkam suaranya, namun
alangkah baiknya jika menggunakan alat perekam suara yang bagus, sehingga dapat
menghasilkan kualitas suara yang bagus pula. Setelah itu jika memang perlu
dilakukan editing untuk memberikan efek – efek yang menarik pada lagunya dapat
dilakukan. Namun proses editing diusahakan agar tetap mengedepankan suara
materi yang akan disampaikan, sehingga para siswa dapat mendengarkan dengan
baik.
Penggunaan media
berbasisi audio di MA Mambaul Ulum – Demak sangat tepat karena, pada MA ini
terdapat fasilitas yang menunjang proses pembelajaran dengan metode ini, yaitu
speaker aktif yang tersedia dalam kelas – kelas. Berbeda jika harus menggunakan
media PPT atau Flash yang membutuhkan alat yang hanya tersedia sangat terbatas
disekolah, jadi apabila LCD telah digunakan oleh kelas lain, maka kelas yang
lain tidak dapat menggunakannya. Begitupun jika harus menggunakan media yang
tidak sesuai dengan karakteristik siswa – siswanya, percuma saja jika
penggunaan media itu tidak sesuai dengan karakteristik siswanya.
Dengan penggunaan media
audio diharapkan para peserta didik dapat mengikuti pelajaran kimia dengan senang hati, dan akan
menyukai pelajaran kimia, sehingga mereka akan aktif dalam pembelajaran. Dengan
begitu yang tadinya para siswa tidak menyukai kimia dapat menyukai kimia. Dan
yang paling penting adalah adanya perubahan dari segi kognitif berupa nilai dan
afektif berupa keaktifan para siswa di kelas.
BAB IV
PENUTUP
I.
Penutup
Demikia laporan
pengembangan media berbasis audio di MA Mambaul Ulum – Demak, semoga dengan
adanya media ini dapat digunakan untuk proses KBM pada mata pelajaran kimia
khususnya materi redoks.
Sadar banyak kekuragan
disana – sini, penulis memohon masukan yang bersifat membangun guna kebaikan
laporan ini, dan penulis memohon maaf jika banyak terdapat kesalahan dalam
penulisan.
II.
Kesimpulan
- Kata media berasal dari bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima
- Karakteristik dan kemampuan masing – masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
- Sebagai media pembelajaran, ada bebrapa model atau pola pembelajaran dengan memanfaatkan media audio. Ada 3 model utama yang perlu kita ketahui, model pertama terintegrasi dengan media cetak, kedua terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran dikelas dan, model ketiga dimanfaatkan secara berdiri sendiri sebagai media audio interaktif.
III. Saran
- Penggunaan media pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik dari peserta didik, jadi alangkah baiknya jika proses observasi karakteristik siswa dilakukan denagan lebih detail.
- Pada saat pembuatan media pembelajaran berbasis audio diusahakan menggunakan alat perekam suara yang bagus, bukan menggunakan telepon seluler.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran, Perencanaan sangat penting dalammencapai tujuan
pembelajaran. Yogyakarta : Gava Media
Depdiknas. 2007. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta : BP
Dharma Bhakti.
Faturahman, Pupuh. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
Aditama
0 komentar:
Posting Komentar