Selasa, 03 Juli 2012

LAPORAN PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS AUDIO


LAPORAN PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS AUDIO
oleh: mohamad nur ikhwan
mahasiswa tadris kimia iain walisongo semarang


BAB I
PENDAHULUAN

I.       Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa iformasi dari sumber (guru) menuju pemirsa (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.
Ada suatu pandangan, bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media hasil tekhnologi baru didalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi. Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam proses pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. Tapi bukankah dengan adanya berbagai media media pembelajaran justru siswa dapat mempunyai banyak pilihan untuk digunakan yang sesuai dengan karakteristik pribadinya. Dengan kata lain, siswa lebih dihargai harkat kemanusiaanya diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai kemampuannya. Dengan demikian berarti penerapanteknologi bukan berarti dehumanisasi.

II.    Karakteristik Peserta Didik
Siswa yang akan digunakan sebagai sampel masalah dalam pembelajaran, dan nantinya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan pembuatan media pembelajaran adalah siswa dari MA Mambaul Ulum –Demak. Siswa yang dipakai untuk observasi karakteristiknya ialah siswa kelas X, dikarenakan dikelas inilah siswa-siswa baru saja mengenal kimia. Jadi akan banyak permasalahan – permasalahan yang muncul berkaitan dengan materi, metode pengajaran, fasilitas dan juga media pembelajarannya.
Dengan diadakannya observasi langsung ke siswa diharapkan masalah – masalah yang ada dapat terdeteksi dan dapat dicarikan solusi untuk peningkatan mutu pebelajaran. Observasi karakteristik ini meliputi karakteristik siswa dalam proses belajar, media yang disukai, pelajaran yang disukai, minat dan beberapa tentang pelajaran kimia, dimaksudkan agar dapat terlihat apa yang dibutuhkan siswa dalam proses pembelajaran pelajaran kimia.
Karakteristik siswa inilah yang menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan media yang akan dibuat dan diharapkan akan ada perubahan baik dari segi kognitif maupun afektif pada akhirnya.

III. Kondisi Pembelajaran
Pendidikan sebagai bagian penting kehidupan masyarakat di era global harus dapat memberi dan memfasilitasi bagi tumbuh kembangnya ketrampilan intelektual, sosial, dan personal. Pendidikan harus menumbuhkan  berbagai kompetensi peserta didik. Ketrampilan intelektual, sosial dan personal dibangun tidak hanya dengan landasan rasio dan logika saja, tetapi juga inspirasi, kreatif, emosi dan spiritual.sekolah sebagai institusi pendidikan dan miniatur masyarakat perlu mengembangkan pembelajaran yang sesuai di era global ini.
Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, perlu dilakukan usaha atau tindakan penilaian/evaluasi.evaluasi adalah kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan membandingan hasilnya dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Nana sudjana (1998) menjelaskan bahwa evaluasi pada dasarnya memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan kriteria tertentu. Tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan tingkah laku yang diharapkan dimiliki peserta didik setelah menyesaikan pengalaman belajarnya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam proses belajar mengajar siswa, bahkan guru mengalami kejenuhan. Oleh karena itu, perlu sebuah variasi agar proses belajar mengajar tidak menjenuhkan. Diantaranya dengan pemanfaatan teknologi infirmasi dan komunikasi.
"Tahun ini kita sudah memberikan akses ke lebih dari sepuluh ribu sekolah terutama SMA dan SMK, bahkan SD dan SMP pun sudah mulai online. Semua perguruan tinggi negeri sekarang sudah online dengan Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas) dan lebih 100 perguruan tinggi swasta sudah online," kata Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo usai membuka Simposium Internasional Open, Distance, and E-Learning 2007 di Discovery Kartika Plaza, Kuta, Denpasar, Bali, Rabu (14/11).
Pada MA Mambaul Ulum – Demak proses pembelajaran pun telah menggunakan beberapa media seperti PPT, Flash. Namun, pada sekolah ini belum tersedia jaringan internet, baik dalam pembelajaran maupun fasilitas. Tapi bukan berarti tidak memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini, beberapa guru terkadang memberikan tugas berupa pencarian artikel yang ada di televisi, Koran, dan internet.



IV. Fasilitas
Hafidsz (1989) mengatakan ” sarana dan pendidikan adalah peralatan dan perlengkepan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat – alat dan media pengajaran. Adapun yang dimaksud prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan dan pengajaran, sepert halaman, kebun, taman, sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah sebagai sekaligus lapangan olahraga, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan”
Pada MA Mambaul Ulum – Demak, fasilitas yang tersedia cukup memadai seperti LCD, Speaker Kelas, dan LCD. Meskipun masih dalam jumlah sedikit dan kurang lengkapnya fasilitas diharapkan guru mampu memanfaatkan secara maksimal fasilitas – fasilitas yang telah tersedia.

BAB II
HASIL PENGAMATAN
I.             Dasar Teori
Banyak jenis ICT yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Ada yang berbasisi computer (baik yang bersifat offline maupun yang bersifat online), ada yang berbasis televise, ada juga berbasis telepon dan ada beberapa yang berbasis audio ataupun radio. Jadi radio merupakan salah satu jenis ICT yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.
Baik audio maupun radio dua-duanya merupakan media pembelajaran yang berbasis suara atau bunyi. Audio berasal dari kata audiable, yang artinya suara yang dapat didengarkan secara wajar oleh telinga manusia. Kemampuan mendengar manusia berada pada daerah frekuensi antara 20 sampai 20.000 Hertz. Diluar itu manusia tidak mampu lagi mendengarkannya. Ketika temannya menyanyi dan membaca puisi, mereka bisa mendengarkannya dengan baik, karena frekuensi suara yang dikeluarkan oleh kedua temannya tersebut masih berada pada daerah frekuensi 20 – 20.000 hertz.
Kaitannya audio sebagai media pembelajaran, maka suara –suara ataupun bunyi direkam dengan alat perekam suara, kemudian diperdengarkan kembali kepada peseerta didik dengan menggunakan alat pemutar. Jika suara/bunyi tadi diperdengarkan ke peserta didik melalui stasiun pemancar radio, maka disebut media sebagai Radio.
Kali ini media yang akan digunakan adalah media audio. Ada beberapa jenis audio yang biasa dipakai, seperti CD atau DVD, MP3, WAV. Media – media tersebut adalah media – media yang berbasis bunyi.

II.          Hasil Pengamatan dan Pengembangan Media
 Hasil pengamatan yang dilakukan di MA Mambaul Ulum – Demak adalah sebagai berikut:
a)      Hanya 42 % Siswa yang  lebih menyukai pelajaran Kimia
b)      Siswa lebih suka belajar pada saat di kelas
c)      Siswa menganggap pelajaran Kimia lebih sulit dari pada matematika dan bahasa inggris
d)     Siswa tertarik kepada music
e)      Hanya 42 % Siswa yang tertarik belajar dengan media yang disukai
f)       Siswa kesulitan dalam menghafal tulisan namun 50% dapat menghafal  lagu  dalam 5-10 menit
g)      Siswa lebih mudah memahami materi pelajaran  yang bersifat hafalan (teori), namun tidak pada materi kimia.
h)      Siswa suka dijelaskan oleh guru
i)        Siswa merasa bosan  jika hanya dijelaskan oleh guru.
j)        Rata-rata siswa jarang belajar dirumah sebelum tidur.
Hasil dari observasi itu tidak cukup, sehingga diperlukan wawancara dengan guru mata pelajaran kimia, yang mengetahui secara jelas bagaimana cara belajar dan apa saja masalah – masalah yang dihadapi siswa dalam mempelajari kimia. Berikut ini hasilnya:
1.      Karakter Sekolah
Nama Sekolah                                              : MA Manbaul Ulum
Alamat                                                         : Tlogorejo, Krawen, Demak

Jumlah Kelas                                                : X ( 2 Kelas), XI ( 2 Kelas), XII ( 2 Kelas)
Jumlah Guru                                                 : 23
Fasilitas yang tersedia*                    :
a)      Lab. Kimia         : ada
b)      Lab. Komputer   : ada
c)      Speaker Kelas    : ada
d)     LCD Kelas         : ada  (ada 1)
e)      Internet              : ada
f)       Lainnya              :Aktif Kelas
               Jumlah Guru Kimia                          : 1 (satu)
               Masalah dalam  bidang  kimia         :
·         Minat siswa terhadap materi kurang, (hanya beberapa % saja yang lulus KKM khususnya laki-laki)
·         Materi yang dianggap sulit ( Redoks, Ksp, Ph)
·         Media yang digunakan hanya sebatas Power point dan Flash.
Berdasarkan hasil diatas media pengembangan yang sangat relevan adalah media berbasis audio yang berkaitan dengan music, seperti lagu – lagu yang berisi tentang materi pelajaran kimia (khususnya materi Redoks, Ksp, Ph) karena pada materi inilah para siswa mengalami kesulitan. Selain itu karena fasilitas yang ada pun mendukung media ini, yaitu speaker kelas yang tersedia dikelas. Jadi tidak perlu susah payah menyiapkan peralatan, sehingga lebih hemat. Media Audio pun merupakan media yang mudah dalam penggunaanya, pendokumentasiannya, dan penyampaiannya.

III.       Analisa Karakter Peserta Didik
Berdasarkan hasil diatas karakteristik peserta didik di MA Mambaul Ulum – Demak dapat diketahui.
Rata-rata siswa tidak menyukai pelajaran kimia, bahkan dari kelompok pria hanya sedikit saja yang lulus kkm. Itu dikarenakan kurangnya penggunaan media yang harusnya digunakan dalam proses pembelajaran. Contohnya music yang sesuai dengan karakter siswa yang hamper seluruhnya menyukai music, bahkan mereka mampu menghafal agu hanya dalam 5-10 menit.
Para siswa sebenarnya suka dengan metode penjelasan yang dilakukan oleh guru, namun karena tidak divariasi dengan penggunaan media yang disukai sehingga terkadang siswa bosan. Kemudian karena rata-rata materi kimia adalah hitungan sedangkan para siswa lebih mudah mempelajari materi materi hafalan (teori) meskipun bukan materi hafalan kimia, tapi dengan penggunaan media yang tepat diharapkan akan ada perubahan yang terjadi.

IV.       Kondisi Pembelajaran
Masalah dalam  bidang  kimia   :
·         Minat siswa terhadap materi kurang, (hanya beberapa % saja yang lulus KKM khususnya laki-laki)
·         Materi yang dianggap sulit ( Redoks, Ksp, Ph)
·         Media yang digunakan hanya sebatas Power point dan Flash.

Itulah gambaran kondisi pembelajaran yang ada di MA Mambaul Ulum – Demak.  Dari yang pertama siswa hamper seluruhnya kurang berminat terhadap materi – materi kimia, sehingga hanya beberapa saja yang lulus KKM.
Para siswa merasa sulit ketika belajar kimia apalagi pada materi (Redoks, Ksp, Ph). Karena pada materi – materi tersebut banyak terdapat hitungan – hitungan, sedang para siswa lebih suka dengan maateri – materi hafalan. Media yang digunakan pun sangat minim dan kurang memanfaatkan fasilitas yang ada seperti laboratorium, internet, dan speaker yang ada dikelas. Penggunaan mediapun tidak sesuai dengan karakteristik yang ada pada peserta didik.

V.          Fasilitas
Fasilitas yang ada pada MA Mambaul Ulum – Demak, meliputi: Laboratorium kimia, computer, speaker kelas, LCD (meskipun hanya 1), dan juga internet. Namun untuk sekolah tingkat atas sekiranya jumlah guru yang hanya 1 kurang memadai dan mendukung proses pembelajaran.

VI.       Materi Yang Dianggap Sulit
Para siswa merasa sulit ketika belajar kimia apalagi pada materi (Redoks, Ksp, Ph). Karena pada materi – materi tersebut banyak terdapat hitungan – hitungan, sedang para siswa lebih suka dengan maateri – materi hafalan.

VII.    Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis audio adalah :
·         Siswa dapat tertarik dengan Kimia
·         Dengan penggunaan media audio diharapakan.
1.      Siswa dapat menghafal pengertian reaksi redoks
2.      Siswa dapat membedakan jenis reaksi.

VIII.  Perilaku Yang Diharapkan
Pada penggunaan media berbasisi audio ini ada beberapa hal yang diharapkan dapat tercapai, diantaranya:
1.      Kognitif             : adanya peningkatan nilai.
2.      Afektif               : adanya perubahan sikap lebih aktif di kelas.


IX.       Pengembangan Media
1.      Prinsip Penggunaan
Prinsip penggunaan media berbasi audio adalah kemampuan fiksatif atau menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali. Kemudian yang kedua adalah kemampuan daya serap manusia dimana pendengaran 11%, Penglihatan 82%, jadi jika siswa telah mebaca dibuku tentang suatu materi kemudian mendengarkan penjelasan guru dan ditambah dengan mendengarkan music yang berupa lirik materi, maka siswa akan lebih kuat daya serapnya.
2.      Rincian Biaya
(terlampir)
3.      Indikator Keberhasilan
Indicator keberhasilan dari media berbasis audio adalah :
·         Siswa dapat tertarik dengan Kimia
·         Dengan penggunaan media audio diharapakan.
a.       Siswa dapat menghafal pengertian reaksi redoks
b.      Siswa dapat membedakan jenis reaksi


BAB III
PEMBAHASAN
Media Berbasis Audio Pada Mata Pelajaran Kimia Materi Resoks

Kata media berasal dari bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (heinich et.al, 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al.,2001). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (criticos,1996). Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi.
Kata media berasal dari bahasa latin yang adalah bentuk jamak dari medium batasan mengenai pengertian  media sangat luas, namun kita membatasi pada media pendidikan saja yakni media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran.
Pertanyaan yang sering muncul adalah mempertanyakan pentingnya media dalam sebuah konsep abstrak dan konkrit dalam pembelajaran. Karena proses belajar mengajar hakekatnya adalah komunikasi,penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan berupa isi/ajaran yang dituangkan kedalam symbol symbol komunikasi baik verbal (kata – kata atau tulisan) maupun non verbal, proses ini dinamakan econding. Penafsiran symbol – symbol komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan decoding.
Karakteristik dan kemampuan masing – masing media perlu diperhatikan  oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Sebagai contoh media kaset audio, merupakan media auditif  yang mengajarkan topic –topic pembelajaran yang bersifat verbal seperti pengucapan bahasa asing. Untuk pelajaran bahasa asing media ini tergolong tepat karena bila secara langsung diberikan tanpa media sering terjadi ketidaktepatan yang akurat dalam pengucapan pengulangan dan sebagainya, pembuatan media kaset ini tergolong mudah, hanya membutuhkan alat perekam dan narasumber yang dapat berbahasa asing, sementara itu pemanfaatannya menggunakan alat yang sama juga.
Dalam pelajaran kimia pun bukan hal yang mustahil untuk menggunakan media audio ini. Dengan berbagai hal yang telah dipersiapkan terlebih dahulu, mulai dari observasi yang dilakukan untuk mengetahui apa saja kendala – kendala atau masalah yang dihadapi dalam pembelajaran kimia. Seorang juga perlu mengetahui karakteristik para siswanya. Sehingga media yang digunakan nantinya sesuai dengan karakteristik siswanya.
Untuk melakukan observasi guru harus menyiapkan beberapa angket yang berisi tentang apa saja yang biasa dilakukan oleh siswa dalam pembelajaran, hal apa yang disukai dalam pembelajaran, mata pelajaran yang disukai dan hobi. Hobi mungkin menjadi senjata ampuh para guru untuk menjadi bahan pertimbangan yang penting, dengan mengetahui hobi para siswanya, seorang guru dapat mengaplikasikan hobi tersebut dengan sedikit perubahan pada isi materinya. Sebagai contoh jika dalam sebuah kelas rata – rata siswanyamenyukai music, maka seorang guru dapat mengaplikasikan materi pelajaran dengan music, seorang guru dapat membuat sebuah lagu dengan menggunakan lirik materi yang ingin disampaikan. Sehingga para siswa akan lebih tertarik dengan pelajaran tersebut.
Dalam pelajaran kimia banyak sekali materi – materi dasar yang bersifat hafalan, contohkan saja SPU, sudah banyak cara-cara menghafal SPU dengan dijadikan kalimat – kalimat yang mudah dipahami, sehingga para siswa akan mudah dalam menghafal spu, jadi indicator keberhasilan pembelajaran dapat tercapai, yaitu siswa dapat menghafal spu.
Sebagai media pembelajaran, ada bebrapa model atau pola pembelajaran dengan memanfaatkan media audio. Ada 3 model utama yang perlu kita ketahui, model pertama terintegrasi dengan media cetak, kedua terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran dikelas dan, model ketiga dimanfaatkan secara berdiri sendiri sebagai media audio interaktif.
Model 1,2 dan 3 semuanya dapat diterapkan dalam pelajaran kimia. Pada kali ini model yang akan dibuat adalah media yang terintegrasi dengan media cetak, disini yang dimaksud dengan media cetak adalah buku panduan maupun LKS yang biasanya digunakan dalam pembelajaran.
Pada MA Mambaul Ulum – Demak pembelajaran menggunakan buku pegangan dan LKS, sehingga untuk membuat media berbasis audio yang terintegarasi dengan media cetak harus berkaitan dengan materi atau pesan yang ada dalam buku pegangan atau LKS. Pada kelas X2 MA Mambaul Ulum – Demak, para siswanya rata – rata merasa kesulitan dalambelajar kimia, buktinya hanya beberapa persen saja yang lulus dari, khususnya para siswa laki – laki, mereka hamper tidak ada yang lulus. Mereka juga tidak menyukai pelajaran kimia, mungkin karena guru hanya mengajar dengan menggunakan metode yang membosankan. Para siswa rata – rata merasa bosan ketika hanya diajar guru didalam kelas dengan model ceramah. Tapi para siswanya menyukai belajar dengan guru didalam kelas. Mereka lebih menyukai belajar didalam kelas.
Dengan permasalahan yang ada diatas, maka media yang tepat adalah media berbasis audio, dengan memanfaatkan hobi para siswa yang sebelumnya telah diketahui yaitu music, maka media yang dibuat adalah media berbasis audio dengan menggunakan lagu – lagu yang telah popular dikalangan siswa. Contohnya lagu dari sebuah band nasional yang telah popular, “aku bukan bang toyib” ciptaan Wali Band, dapat digunakan dengan merubah liriknya menjadi lirik yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan. Pada kali ini materi yang akan disampaikan adalah materi Redoks, karena menurut guru mata pelajaran kimia, para siswa merasa kesulitan dalam materi Redoks, dengan begitu lagu tersebut dapat diubah dengan lirik yang berkaitan dengan materi redoks, materi itu diambil dari buku yang digunakan dalam pembelajaran. Sehingga materi yang disampaikan lewat lagu tersebut tidak melenceng dari buku yang digunakan.
Dalam pembuatan media audio dapat menggunakan telepon seluler sebagai alat perkam suaranya, namun alangkah baiknya jika menggunakan alat perekam suara yang bagus, sehingga dapat menghasilkan kualitas suara yang bagus pula. Setelah itu jika memang perlu dilakukan editing untuk memberikan efek – efek yang menarik pada lagunya dapat dilakukan. Namun proses editing diusahakan agar tetap mengedepankan suara materi yang akan disampaikan, sehingga para siswa dapat mendengarkan dengan baik.
Penggunaan media berbasisi audio di MA Mambaul Ulum – Demak sangat tepat karena, pada MA ini terdapat fasilitas yang menunjang proses pembelajaran dengan metode ini, yaitu speaker aktif yang tersedia dalam kelas – kelas. Berbeda jika harus menggunakan media PPT atau Flash yang membutuhkan alat yang hanya tersedia sangat terbatas disekolah, jadi apabila LCD telah digunakan oleh kelas lain, maka kelas yang lain tidak dapat menggunakannya. Begitupun jika harus menggunakan media yang tidak sesuai dengan karakteristik siswa – siswanya, percuma saja jika penggunaan media itu tidak sesuai dengan karakteristik siswanya.
Dengan penggunaan media audio diharapkan para peserta didik dapat mengikuti  pelajaran kimia dengan senang hati, dan akan menyukai pelajaran kimia, sehingga mereka akan aktif dalam pembelajaran. Dengan begitu yang tadinya para siswa tidak menyukai kimia dapat menyukai kimia. Dan yang paling penting adalah adanya perubahan dari segi kognitif berupa nilai dan afektif berupa keaktifan para siswa di kelas.

BAB IV
PENUTUP
I.       Penutup
Demikia laporan pengembangan media berbasis audio di MA Mambaul Ulum – Demak, semoga dengan adanya media ini dapat digunakan untuk proses KBM pada mata pelajaran kimia khususnya materi redoks.
Sadar banyak kekuragan disana – sini, penulis memohon masukan yang bersifat membangun guna kebaikan laporan ini, dan penulis memohon maaf jika banyak terdapat kesalahan dalam penulisan.

II.    Kesimpulan
  1. Kata media berasal dari bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima
  2. Karakteristik dan kemampuan masing – masing media perlu diperhatikan  oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
  3. Sebagai media pembelajaran, ada bebrapa model atau pola pembelajaran dengan memanfaatkan media audio. Ada 3 model utama yang perlu kita ketahui, model pertama terintegrasi dengan media cetak, kedua terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran dikelas dan, model ketiga dimanfaatkan secara berdiri sendiri sebagai media audio interaktif.

III. Saran
  1. Penggunaan media pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik dari peserta didik, jadi alangkah baiknya jika proses observasi karakteristik siswa dilakukan denagan lebih detail.
  2. Pada saat pembuatan media pembelajaran berbasis audio diusahakan menggunakan alat perekam suara yang bagus, bukan menggunakan telepon seluler.

DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran, Perencanaan sangat penting dalammencapai tujuan pembelajaran. Yogyakarta : Gava Media
Depdiknas. 2007. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta : BP Dharma Bhakti.
Faturahman, Pupuh. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Aditama







KLIK DISINI UNTUK DOWNLOAD FILE .DOC

0 komentar:

Posting Komentar