ILMU DAN METODOLOGI ILMU
I.
PENDAHULUAN
Penelitian
tidak dapat dipisahkan dari tahap-tahap perkembangan kehidupan manusia,
khususnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pentingnya suatu
penelitian dan hubungannya dengan berbagai hal sehingga spenelitian harus
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan berdasarkan etika kebenaran.
Bila
penelitian dikaitkan dengan perguruan tinggi, maka pengetahuan, kemampuan dan
ketrampilan para tenaga pengajar (dosen) seagi ujung tombak dalam kehidupan
kampus harus ditingkatkan. Selain untuk meningkatkan kemampuan sendiri
diharapkan para dosen dapat meningkatkan kegairahan mahasiswa untuk meneliti.
Untuk itu perlu pengetahuan dan kemampuan yang memadai sehingga penelitian
tersebut dapat bermanfaat bagi perguruan tinggi (negeri dan swasta) maupun
pembangunan nasional bangsa dan negara.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Bagaimana
Perkembangan Pola Pikir Manusia?
B.
Bagaimana
Kelahiran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)?
C.
Apa Pengertian
Ilmu, Pengetahuan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi?
D.
Apa Saja
Syarat-syarat dan karakteristik Ilmu?
E.
Apa Pengertian
Metode Ilmiah dan Ciri-cirinya?
F.
Apa Saja
Langkah-langkah Metode Ilmiah?
G.
Apa Saja
Kelebihan dan Kekurangan Metode Ilmiah?
III.
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan
Pola Pikir Manusia
Menurut Purnama Heri pada bukunya Ilmu Alamiah Dasar Ilmu
(2001:18), Pengetahuan berawal dari rasa ingin tahu tentang benda-benda
disekitarnya dan semuanya ini terdapat dalam IPA secara lengkap. Misalnya pohon
yang tumbuh dan bergerak yang terkadang mengikuti rangsangan matahari dan
akar-akarnya yang mencari air untuk bertahan hidup seperti halnya manusia.
Banyak sekali benda-benda entah hidup atau mati yang berada
disekitar kita, yang membuat kita ingin tahu akan hal tersebut.
Seperti bunglon yang menyesuaikan tempat hinggapnya dengan merubah
warnanya untuk melindungi diri.
Manusia memiliki rasa ingin tahu dan insting seperti makhluk lain,
tetapi manusia memiliki akal yang dapat digunakan untuk berpikir sehingga dapat
mengembangkan ilmu pengetahuaannya serta mendorongnya untuk memecahkan
masalah. Pengamatan terhadap benda-benda ditangkap oleh pancra indra sehingga
rasa ingin tahu kembali muncul dan tentunya manusia tidak akan puas
jika belum mengetahui tentang benda-benda tersebut. Hal ini hanya dimiliki
oleh manusia saja yang mempunyai akal untuk berpikir yang luas sehingga pola
pikir manusia semakin berkembang.[1]
B.
Kelahiran dan
perkembangan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Awal
dari IPA dimulai pada saat manusia memperhatikan gejala-gejala alam,
mencatatnya kemudian mempelajarinya. Pengetahuan yang diperoleh mula-mula
terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala alam yang ada. Kemudian makin
bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikirannya.
Selanjutnya dari peningkatan kemampuan daya pikirnya manusia mampu melakukan
eksperimen untuk membuktikan dan mencari kebenaran dari suatu pengetahuan. Dari
hasil eksperimen ini kemudian diperoleh pengetahuan yang baru. Setelah manusia
mempu memadukan kemampuan penalaran dengan eksperimen ini lahirlah IPA (Ilmu
Pengetahuan Alam) sebagai suatu ilmu yang mantap.
Perkembangan IPA itu sendiri mulai berkembang sangat lambat antara abad 15-16. Namum perkembangan IPA lebih pesat setelah adanya konsep
Copernicus yang kemudian diperkuat Galileo (konsep geosentris ® konsep heliosentris), dikenal sebagai permulaan abad ilmu
pengetahuan modern (kebenaran berdasarkan induksi). Di awal abad 20 perkembangan ipa khususnya bidang fisika makin berkembang
pesat setelah konsep fisika kuantum dan relativitas dan bermunculan beberapa
fisikawan yang terkenal seperti newton.[2]
Ilmu pengetahuan
akan terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang tidak pernah merasa
puas dengan apa yang sudah dipunyai atau diketahuinya. Berdasarkan hal
tersebut, maka ilmu pengetahuan merupakan rankaian ilmu dengan penelitian
sebagai intinya yang tidak pernah terputus. Bahkan ilmu Pengetahuan Alam akan
semakin membesar dan meluas.
C.
Pengertian
Ilmu, Pengetahuan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
1.
Pengertian Ilmu
Menurut kamus besar bahasa Indonesia ilmu adalah pengetahuan tt
suatu bidang yg disusun secara sistematis menurut metode-metode tertentu yg
dapat dipergunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dl bidang
(pengetahuan) itu.[3]
Menurut al-manawi dlam kitabnya At-tauqif yang dikutip oleh Dr.
yusuf qardhawi ilmu adalah keyakinan kuat yang tetap sesuai dengan realita.
Dan menurut yusuf sendiri ilmu adalah mengetahui sesuatu sesuai
dengan hakikatnya.[4]
Jadi ilmu adalah pengetahuan yang di susun secara sistematis dengan
metode yang kuat untuk menerangkan sesuatu yang sesusai dengan hakikat dan
realitanya.
2.
Pengertian
Pengetahuan
Menurut pendapat Gordon (1994:54) yang dikutip oleh puput pada
makalahnya pengetahuan adalah struktur organisasi pengetahuan yang biasanya
merupakan suatu fakta prosedur dimana jika dilakukan akan memenuhi kinerja yang
mungkin.
Sedangkan menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan adalah merupakan
hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga.[5]
Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan adalah
sesuatu yang diketahui atau dipahami seseorang secara subjektif yang diperoleh
dari pengalaman menghadapi suatu fakta atau situasi berdasarkan panca indra,
dan diolah oleh akal budi.
3.
Pengertian Ilmu
pengetahuan
Menurut UU No 18 tahun 2002, Ilmu pengetahuan adalah rangkaian
pengetahuan yang digali, disusun, dan dikembangkan secara sistematis
dengan menggunakan pendekatan tertentu yang dilandasi oleh metodologi ilmiah,
baik yang bersifat kuantitatif, kualitatif, maupun eksploratif untuk
menerangkan pembuktian gejala alam dan/atau gejala memasyarakatan tertentu.[6]
Jadi pada intinya ilmu pengetahuan (science) ialah hasil pengolahan
kembali pengetahuan (knowledge) melalui pengujian menggunakan metode ilmiah
yang didukung oleh sekumpulan bukti dan disusun secara metodis, sistematis,
konsisten dan koheren. Sehingga agar pengetahuan menjadi ilmu perlu dilakukan
pengujian ilmiah terlebih dahulu.
4.
Pengertian
Teknologi
Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh perangkat
ide, metode, teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat
tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia. Mardikanto (1993) berpendapat
teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi dan praktek-praktek baru yang
belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian
warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya
perubahan individu dan atau seluruh warga masyarakat yang bersangkutan.[7]
Menurut UU No. 18 Tahun 2002, Teknologi adalah cara atau metode
serta proses atau produk yang dihasilkan dari penerapan dan
pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi
pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutu kehidupan manusia.[8]
Sedangkan Teknologi merupakan perkembangan suatu media atau alat
yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan
suatu masalah.[9]
Dengan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwasanya
teknologi adalah ilmu pengetahuan rekayasa yang mengaplikasikan ilmu
pengetahuan dalam wujud alat atau sarana untuk menyediakan barang-barang yg
diperlukan bagi kelangsungan, kemudahan dan kenyamanan hidup manusia.
D.
Syarat-syarat
dan Karakteristik Ilmu
Ilmu pengetahuan
adalah sesuatu yang lahir dari suatu rangkaian aktivitas akal manusia yang
disusun secara sistematis.[10]
Setiap lmu pengetahuan selalu memiliki syarat-syarat atau karakteristik
tertentu. Syarat dan karaktrestik ilmu adalah:
1.
Memiliki Objek
Setiap ilmu memiliki objek yang menjadi pusat
kajian. Objek yang dikaji dalam mempelajari suatu ilmu biasanya bersifat
spesifik. Contohnya ilmu matematia, ilmu biologi, kesenian dll.
2.
Memiliki Metode
Dalam mempelajari ilmu pengetahuan tidak
dilakukan secara asal-asalan. Tetapi memerlukan metode khusus. Metode yang
digunakan untuk mempelajari ilmu pengetahuan disebut metode ilmiah. Metode
ilmiah di gunakan untuk meneliti dan mempelajari suatu objek sehingga ditemukan
kebenaran. Ilmu yang dikembangkan dengan menggunakan metode ini kebenaranya
akan diakui secara ilmiah oleh seluruh pakar ilmu pengetahuan yang berlaku
sampai ada bukti baru yang menentang atau menggugurkannya.
3.
Bersifat Sistematis
Ilmu pengetahuan harus bersifat sistematis.
Maksudnya adalah ilmu pengetahuan harus tersusun secara sistematis dari yang
sederhana hingga yang kompleks yang diatur sedemikian rupa sehingga yang satu
dan yang lainnya dapat saling mendukung. Sifat sistematis ini bertujuan untuk
mempermudah dalam mempelajari ilmu tersebut.
4.
Bersifat Universal
Ilmu pengetahuan harus bersifat universal,
maksudnya adalah kebenaran yang disajikan dalam ilmu pengetahuan harus berlaku
secara umum dan diterima di semua institusi pendidikan. Sifat unibersal ini
selain bertujuan untuk mempermudah dalam pembelajaran juga agar tercipta suatu
keseragaman. Sehingga kebenaran yang diungkapkan dapat di terima diseluruh
pelosok dunia.
5.
Bersifat Objektif
Ilmu pengetahuan harus bersifat objektif
maksudnya adalah semua pernyataan yang dikemukakan harus bersifat jujur, sesuai
dengan kondisi yang sebenarnya, mengandung data dan informasi yang akurat,
bebas dari prasangka, tidak menimbulkan kesenjangan dan tidak berhubungan
dengan kepentingan pribadi orang per orang.
6.
Bersifat Analitis
Ilmu pengetahuan harus bersifat analitis,
artinya ilmu yang di pelajari akan menuju hal-hal yang lebih khusus
seperti bagian, sifat, peranan dan berbagai hubungan. Untuk memahami hal yang
bersifat khusus perlu pengkajian secara khusus pula, sehingga terdapat antar
hubungan bagian yang dikaji sebagai hasil analisa.
7.
Bersifat Verifikatif
Artinya pernyataan yang berupa kebenaran dalam
ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak, tetapi bersifat terbuka atau
verifikatif. Sehingga bila suatu masa di temukan bukti-bukti baru yang tidak
mendukung kebenaran yang semula maka teori tersebut dapat di tumbangkan untuk
memberi tempat pada kebenaran yang baru yang lebih relevan.[11]
E.
Pengertian Metode Ilmiah dan Ciri-cirinya
Metode merupakan prosedur atau cara seseorang dalam melakukan suatu
kegiatan untuk mempermudah memecahkan masalah secara teratur, sistematis, dan
terkontrol. Ilmiah adalah sesuatu keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara
alami berdasarkan bukti fisis.[12]
Jadi, bila kita menjabarkan lebih luas dari metode ilmiah adalah
suatu proses atau cara keilmuan dalam melakukan proses ilmiah (science project)
untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis.
Cara untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran pada metode ilmiah
haruslah diatur oleh
pertimbangan-pertimbangan yang logis. Ilmu pengetahuan seringkali berhubungan
dengan fakta, maka cara mendapatkannya, jawaban-jawaban dari semua pertanyaan
yang ada pun harus secara sistematis berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Sedangkan hubungan antara penelitian dan metode ilmiah adalah sangat erat atau
bahkan tak terpisahkan satu dengan lainnya. Intinya bahwa metode ilmiah adalah
cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan
penjelasan kebenaran.
Ciri-ciri
metode ilmiah :
1) Bersifat kritis, analistis, artinya metode
menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan
menentukan metode untuk pemecahan masalah.
2) Bersifat logis, artinya dapat memberikan
argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan
bukti-bukti yang tersedia
3) Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh
ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
4) Bersifat konseptual, artinya proses penelitian
dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.
5) Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai
didasarkan pada fakta di lapangan.[13]
F.
Langkah-langkah Metode Ilmiah
1.
Karakterisasi
(Observasi dan Pengukuran)
Metode ilmiah
bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses
karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang
dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat
melibatkan proses penentuan (definisi) dan observasi;
2.
Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu ide atau
dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek
ilmiah. Hipotesis yang berguna akan memungkinkan prediksi berdasarkan deduksi.
3.
Melakukan
Eksperimen
Eksperimen
dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Hasil eksperimen
tidak pernah dapat membenarkan suatu hipotesis, melainkan meningkatkan
probabilitas kebenaran hipotesis tersebut. Hasil eksperimen secara mutlak bisa
menyalahkan suatu hipotesis bila hasil eksperimen tersebut bertentangan dengan
prediksi dari hipotesis. [14]
G.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Ilmiah.
Kelebihan dari metode Ilmiah adalah sebagai
berikut:
1.
Metode ilmiah lebih bisa dipertanggung
jawabkan, dikarenakan adanya bukti-bukti yang konkret dan ada ukuran yang jelas
2.
Jelas, dapat di buktikan dan dapat diamati
langsung oleh alat indra pada manusia
3.
Dapat dijadikan satuan atau tolok ukur untuk
penelitian-penelitian selanjutnya, bila tidak terdapat kesalahan
4.
Mengajarkan pada manusia untuk menatap realita
dan segala sesuatu yang ada
5.
Operasional, dapat di gunakan dan di amalkan
dalam kehidupan keseharian
6.
Logis, karena dapat di buktikan oleh semua
orang.
Walaupun telah
melewati tahap-tahap yang di sebutkan diatas, namun metode ilmiah tetap
memiliki kelemahan atau kekurangan, antara lain :
1.
Metode ilmiah tidak mungkin bisa menjangkau
objek yang bersifat inmateri (gaib), dikarenakan tidak adanya wujud, ukuran dan
timbangan yang jelas.
2.
Terlalu bergantung pada objek yang ada
3.
Metode ilmiah akan berubah bila objek yang di
amati telah berubah. Sebagai contoh ilmuan mengatakan bahwa suhu diatas puncak
merapi.
4.
Adalah 35 derajat c, namun apa yang di
kemukakan oleh ilmuan akan berubah seiring berubahnya cuaca dan suhu
5.
Kurang valid, karena tidak semua hasil dari
metode atau penelitian di suatu daerah akan bisa di terapkan untuk daerah lain.
6.
Membutuhkan waktu yang lama, karena penelitian
dilakukan secara berulang.
7.
Membutuhkan biaya yang sangat mahal, karena
setiap penelitian memerlukan alat bantu berupa peralatan yang menggunakan
tehnologi canggih.
8.
Dapat terhapus atau tidak di pakai bila
terbukti ditemukan kesalahan dan bila muncul teori lain yang dianggap lebih
berguna
IV.
KESIMPULAN
Pengetahuan
berawal dari rasa ingin tahu tentang benda-benda disekitarnya dan semuanya ini
terdapat dalam IPA secara lengkap.
Ilmu
adalah pengetahuan yang di susun secara sistematis dengan metode yang kuat
untuk menerangkan sesuatu yang sesusai dengan hakikat dan realitanya.
Pengetahuan
adalah sesuatu yang diketahui atau dipahami seseorang secara subjektif yang
diperoleh dari pengalaman menghadapi suatu fakta atau situasi berdasarkan panca
indra, dan diolah oleh akal budi.
Ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang lahir dari
suatu rangkaian aktivitas akal manusia yang disusun secara sistematis.
Teknologi
adalah ilmu pengetahuan rekayasa yang mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam
wujud alat atau sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi
kelangsungan, kemudahan dan kenyamanan hidup manusia.
Metode
ilmiah adalah suatu proses atau cara keilmuan dalam melakukan proses ilmiah
(science project) untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan
bukti fisis.
V.
PENUTUP
Demikianlah
makalah yang kami buat ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan atau
kesalahan yang terdapat pada makalah kami, baik itu dari segi penulisan maupun
refrensi yang ada. Dan untuk menjadi motivasi kita bersama khususnya pada kami,
maka dari itu kami mohon kritik serta sarannya dari pembaca terhadap makalah
kami, guna membangun makalah kami selanjutnya. Demikian makalah yang dapat kami
sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Burhanudin. "Menanti Kemakmuran Negeri: Kumpulan
Esai Tentang Pembangunan Sosial Ekonomi Indonesia", Gramedia Pustaka
Utama. 2006.
Qardhawi, Yusuf. Al-Qur’an Berbicara Tentang Akal dan Ilmu
Pengetahuan. Jakarta: Gema Insani Press. cet. 2. 1999.
Sugono, Dendy. KBBI. Jakarta: Pusat Bahasa. 2008.
Suwahono. JURNAL (Perkembangan Pola Pikir Manusia).
Semarang: IAIN Walisongo. 2009
UU Negara Indonesia tahun 2002.
Ahmad Afandi, Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan,
http://amadsgtt.blogspot.com/feeds/posts/default?alt=rss, 2012. Diakses pada 16 maret 2013UU Negara Indonesia tahun
2002.
Arman, Gus. Kelebihan
dan Kekurangn Metode Ilmiah, http://pikiranmhsw.blogspot.com/2011/05/kelebihan-dan-keterbatasan-metode.html, 2011, di Akses pada 17
maret 2013.
http://leopark62.wordpress.com/tag/karakteristik-dan-ciri-ciri-metode-ilmiah/
http://www.anneahira.com/pengertian-ilmu.htm
http://www.kamusq.com/2012/11/sifat-dan-ciri-ilmu-pengetahuan.html
http://www.scribd.com/doc/61128807/Pengertian-Metode-Ilmiah
Puput, Ilmu Pengetahuan dan Penelitian, http://pou-pout.blogspot.com/feeds/posts/default?alt=rss, 2012, di akses pada 16 maret 2013.
PENULIS
Akhmad Khoirudinh : https://www.facebook.com/khoirudin.achoy
Nia Nur Kholida : https://www.facebook.com/aerith.liverpudlian
Oftiana : https://www.facebook.com/oftianairayanti.wardani
[1] Suwahono, JURNAL (Perkembangan Pola Pikir Manusia),
(Semarang: IAIN Walisongo, 2009), hlm. 2-3.
[2] Ahmad Afandi, Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan,
http://amadsgtt.blogspot.com/feeds/posts/default?alt=rss, 2012. Diakses pada 16 maret 2013.
[3] Dendy Sugono, KBBI, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), hlm.
574.
[4] Yusuf Qardhawi, Al-Qur’an Berbicara Tentang Akal dan Ilmu
Pengetahuan, (Jakarta: Gema Insani Press, cet. 2. 1999), hlm. 89.
[5] Puput, Ilmu Pengetahuan dan Penelitian, http://pou-pout.blogspot.com/feeds/posts/default?alt=rss, 2012, di akses pada 18 maret 2013.
[6] UU Negara Indonesia tahun 2002.
[7] Puput, Ilmu Pengetahuan dan Penelitian, http://pou-pout.blogspot.com/feeds/posts/default?alt=rss, 2012, di akses pada 16 maret 2013.
[8] UU Negara indonesia tahun 2002.
[9] Burhanuddin Abdullah, "Menanti Kemakmuran Negeri: Kumpulan
Esai Tentang Pembangunan Sosial Ekonomi Indonesia", (Gramedia Pustaka
Utama, 2006), hlm. 07
[10] http://www.anneahira.com/pengertian-ilmu.htm
[11] http://www.kamusq.com/2012/11/sifat-dan-ciri-ilmu-pengetahuan.html
[12] http://www.scribd.com/doc/61128807/Pengertian-Metode-Ilmiah
[13]
http://leopark62.wordpress.com/tag/karakteristik-dan-ciri-ciri-metode-ilmiah/
[14] http://www.scribd.com/doc/61128807/Pengertian-Metode-Ilmiah
[15] Gus Arman, Kelebihan
dan Kekurangn Metode Ilmiah, http://pikiranmhsw.blogspot.com/2011/05/kelebihan-dan-keterbatasan-metode.html, 2011, di Akses pada 17
maret 2013.
0 komentar:
Posting Komentar